iklan

Aliran Kebatinan dewasa



Aliran Kebatinan dewasa ini dikenal dengan aliran kepercayaan, aliran kepercayaan ditujukan untuk mengenal – mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Secara peristilahan aliran kepercayaan adalah suatu system kepercayaan atau system spiritual yang ada di Indonesia. Sedangkan istilah kebatinan digunakan pada tahun 1950 – 1960an. Aliran kepercayaan diperoleh atas dasar wahyu, atau wangsit dari tuhan (menurut pengakuan guru dalam suatu aliran kepercayaan) baik melalui kesengajaan – ketidak sengajaan. Aliran kepercayaan disebut juga dengan ilmu kebatinan, ilmu kerohanian, ilmu kejiwaan, ilmu kesukmaan, ilmu kesaktian, ilmu kesempurnaan atau juga ilmu ka-Allah-an.
Menurut Departemen Agama dalam buku Drs.H.Ridin Sofwan “Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: 1999” pada Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) jumlah nama aliran kebatinan pada tahun 1950 mencapai kurang lebih 400 aliran, baik kelompok maupun perorangan. Aliran-aliran kepercayaan sebelum kemerdekaan sudah ada dan berkembang diantaranya: Suci Rahayu (1925), Budha Wisnu (1925), Ilmu Sejati-Prawirosoedarso (1926), Paguyuban Ngesti Tunggal/PANGESTU (1936) dan Paguyuban Sumarah (1935).
Aliran-aliran yang sudah ada sebelum pra-kemerdekaan pada umumnya terorganisir secara resmi sesudah kemerdekan, bahkan jumlahnya mengalami penambahan yang cukup banyak, misalnya Imam Iqama Haq (IIH), Islam Sejati, Kaweruh Naluri (1949), Agama Sapta Darma (1952) dan lain sebagainya. Hal tersebut karena kemungkinan adanya pernyataan kebebasan agama yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 29, karena juga berbagai krisis yang timbul mencari peganan hidup penguat batin.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Aliran Kebatinan dewasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel